Susunan acara Munggahan merupakan bagian integral dari budaya Indonesia yang kaya akan tradisi. Dalam setiap penyelenggaraannya, ada beberapa tahapan yang diikuti dengan penuh makna. 

Pengertian Munggahan adalah tradisi suku Sunda yang memeluk agama Islam untuk menyambut datangnya bulan Ramadan dengan kumpul keluarga, makan bersama, berdoa bersama, dan bermaaaf-maafan. Tradisi ini dilakukan pada akhir bulan Syakban. 

Munggahan merupakan acara yang menggambarkan warisan budaya yang dijaga dan diperkuat dari generasi ke generasi. Acara Munggahan tidak hanya sekadar pertemuan keluarga, tetapi juga perayaan akan kesatuan dan kebersamaan yang diwariskan secara turun-temurun.  

Contoh Susunan Acara Munggahan 

Setiap tahapan dalam susunan acara Munggahan mengajarkan nilai-nilai penting seperti saling menghormati, bekerja sama, dan merayakan kebersamaan. Dalam dunia yang terus berubah, menjaga kepedulian terhadap akar budaya merupakan investasi berharga bagi generasi mendatang. 

Tradisi menyambut bulan suci Ramadan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan umat Islam di Indonesia selama berabad-abad. Generasi-generasi sebelumnya telah mengajarkan pentingnya mempersiapkan diri secara spiritual dan mental menyambut bulan penuh berkah ini. Berikut adalah contoh susunan acara Munggahan.   

1. Pembukaan

   – Sambutan dari tuan rumah acara atau tokoh agama.

   – Pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang berkaitan dengan bulan Syakban dan persiapan menyambut bulan Ramadan.

2. Tausiyah atau Ceramah Agama

   – Tausiyah atau ceramah agama tentang pentingnya bulan Syakban sebagai persiapan menyambut bulan Ramadan. 

3. Zikir dan Doa Bersama

   – Sesi zikir dan doa bersama untuk memohon keberkahan dan keselamatan menjelang bulan Ramadan. 

4. Santunan dan Bakti Sosial

   – Pemberian santunan kepada fakir miskin atau kaum duafa sebagai bentuk kepedulian dan berbagi rezeki menjelang bulan suci Ramadan.   

   – Pelaksanaan kegiatan bakti sosial, seperti pembagian makanan atau kebutuhan pokok kepada yang membutuhkan. 

5. Penyajian Hidangan Khas

   – Penyajian hidangan khas Sunda atau hidangan berbuka puasa untuk dinikmati bersama tamu undangan.  

6. Hiburan atau Pertunjukan Seni

   – Pertunjukan seni tradisional, seperti: tari jaipong, degung, atau wayang kulit sebagai hiburan bagi tamu undangan.  

7. Ucapan Terima Kasih dan Harapan

   – Ucapan terima kasih kepada semua tamu undangan yang telah hadir.

   – Harapan dan doa agar bulan Ramadan yang akan datang memberikan keberkahan dan kemuliaan bagi umat Islam. 

8. Penutup

   – Penutup acara dengan doa penutup dan harapan agar semua persiapan menyambut bulan Ramadan diberkahi oleh Allah Swt. 

   – Waktu luang untuk bersosialisasi dan berfoto bersama.

Tradisi Munggahan mampu membangun solidaritas sosial yang kuat di antara umat Islam. Banyak yang memanfaatkan momentum Ramadan untuk berbagi rezeki kepada yang membutuhkan melalui program-program amal dan inisiatif sosial lainnya.

Dengan demikian, tradisi menyambut bulan suci Ramadan ini tidak hanya menjadi bentuk ibadah individu, tetapi juga sebagai wujud nyata dari semangat kebersamaan dan gotong royong dalam menjalankan ajaran Islam di Indonesia.

Semoga tradisi Munggahan dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian yang berharga dalam memperkuat ikatan keislaman dan kebudayaan masyarakat suku Sunda. Jadikan susunan acara Munggahan di atas sebagai referensi dan siapkan acara tersebut dengan cermat.

SOUVIA